Beranda | Artikel
Berdosakah Jika Pria Shalat di Rumah? - Syaikh Utsman al-Khamis #NasehatUlama
Selasa, 7 Juni 2022

Berdosakah Jika Pria Shalat di Rumah? – Syaikh Utsman al-Khamis #NasehatUlama

Apakah seorang laki-laki berdosa, jika dia Salat Wajib di rumah? Masalah berdosa atau tidak, sulit untuk memvonis dosa. Namun, Nabi Ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam ketika didatangi seorang buta, orang buta itu berkata, “Apakah Anda memberi keringanan bagiku untuk salat di rumahku?” Nabi berkata padanya, “Ya.” Lalu, setelah itu, Nabi memanggilnya dan berkata, “Apakah kamu mendengar azan?” Dia menjawab, “Ya.” Nabi bersabda, “Maka penuhi panggilan azan itu!” Para ulama mengatakan bahwa hal ini menunjukkan kalau rumahnya dekat dengan masjid.

Kedua, bahwa Nabi Ṣallallāhu ‘alaihi wa ālihi wa sallam bersabda, “Sungguh aku benar-benar berniat untuk memerintahkan agar salat didirikan, kemudian memerintahkan seseorang untuk mengimami orang-orang, lalu meminta kayu bakar untuk aku bawa menuju rumah-rumah orang yang tidak menghadiri salat berjamaah —dalam riwayat lain, “… yang tidak menghadiri Salat Jumat…”— lalu aku bakar rumah mereka.” Dan Allah Tabāraka wa Ta’ālā berfirman, “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kiamat.” (QS. At-Taubah: 18)

Disebutkan juga dalam sebuah hadis, “Barang siapa yang mendengar azan, tetapi ia tidak mendatanginya, maka, tidak ada salat baginya kecuali karena uzur.” (HR. Ibnu Majah) Hadis ini dan setelahnya, yaitu,
“Tidak ada salat bagi orang yang bertetangga dengan masjid kecuali di masjid.” (HR. Ibnu Hibban) Dua atsar ini Mauquf, dari ucapan Ali dan Abdullah bin Mas’ud, Ali—semoga Allah meridainya—pernah berkata, “Tidak ada salat bagi orang yang bertetangga dengan masjid kecuali di masjid.”

Dan Ibnu Abbas, tadi aku katakan Ibnu Mas’ud? Bukan, tapi Ibnu Abbas, dia pernah berkata, “Barang siapa yang mendengar azan tetapi tidak mendatanginya, maka tidak ada salat baginya kecuali karena uzur.” (HR. Ibnu Majah) Adapun Abdullah bin Mas’ud berkata, “Ada seorang dibawa ke masjid dengan dituntun di tengah dua orang untuk diberdirikan di saf,
dan tidak ada yang meninggalkanya kecuali orang munafik yang sudah diketahui kemunafikannya.” (HR. Muslim) Yakni, di zaman mereka.

Jadi, memvonis berdosa agaknya sulit, namun tidak diragukan bahwa masjid-masjid ini dibangun untuk dimakmurkan. Jika aku salat di rumahku, Khalid salat di rumahnya, Isa salat di rumahnya, Musa salat di rumahnya, dan Muhammad salat di rumahnya, lantas siapa yang akan salat masjid? Siapa yang akan memakmurkan masjid-masjid Allah? Maka hendaknya dia perhatikan masalah ini!

================================================================================

هَلْ يَأْثَمُ أَنْ يُصَلِّيَ الرَّجُلُ

إِذَا صَلَّى الْفَرِيضَةَ فِي بَيْتِهِ؟

قَضِيَّةُ يَأْثَمُ صَعْبٌ التَّأْثِيمُ

لَكِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا جَاءَهُ الْأَعْمَى

قَالَ: هَلْ تَجِدُ لِي رُخْصَةً لِأُصَلِّي فِي بَيْتِيِ؟

فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ: نَعَمْ

ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ: هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ؟

قَالَ: نَعَمْ

قَالَ: فَأَجِبْ

قَالَ أَهْلُ الْعِلْمِ: فَدَلَّ هَذَا عَلَى أَنَّ بَيْتَهُ قَرِيبٌ مِنَ الْمَسْجِدِ

الْأَمْرُ الثَّانِي أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ

قَالَ: لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِالصَّلاَةِ فَتُقَامَ

ثُمَّ آمُرَ بِالرَّجُلِ فَيُصَلِّي بِالنَّاسِ

ثُمَّ آمُرَ بِحَطَبٍ فَأَذْهَبَ إِلَى أَقْوَامٍ لَا يَشْهَدُونَ الْجَمَاعَةَ

وَفِي رِوَايَةٍ لَا يَشْهَدُونَ الْجُمُعَةَ

فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ

وَقَوْلُ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللهِ

مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ

وَجَاءَ فِي الْحَدِيثِ

مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِهِ

فَلَا صَلَاةَ لَهُ إِلَّا مِنْ عُذْرٍ

وَهَذَا… وَمَا يَأْتِي بَعْدَهُ وَهُوَ

لَا صَلَاةَ لِجَارِ الْمَسْجِدِ إِلَّا فِي الْمَسْجِدِ

هَذَانِ الْأَثَرَانِ مَوْقُوفَانِ

مِنْ كَلَامِ عَلِيٍّ وَمِنْ كَلَامِ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ

فَعَلِيٌّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ كَانَ يَقُولُ

لَا صَلَاةَ لِجَارِ الْمَسْجِدِ إِلَّا فِي الْمَسْجِدِ

وَابْنُ عَبَّاسٍ… قُلْتُ ابْنَ مَسْعُودٍ؟

لَا… ابْنُ عَبَّاسٍ… وَابْنُ عَبَّاسٍ كَانَ يَقُولُ

مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِهِ

فَلاَ صَلاَةَ لَهُ إِلَّا مِنْ عُذْرٍ

وَيَقُولُ عَبْدُ اللهِ بْنُ مَسْعُودٍ كَانَ الرَّجُلُ يُؤْتَى بِهِ يُهَادَى بِهِ

بَيْنَ الرَّجُلَينِ حَتَّى يُوقَفَ فِي الصَّفِّ

وَلَا يَتَخَلَّفُ عَنْهَا إِلَّا مُنَافِقٌ مَعْلُومٌ نِفَاقُهُ

فِي زَمَنِهِمْ

فَقَضِيَّةُ التَّأْثِيمِ صَعْبَةٌ… لَكِنْ لَا شَكَّ

أَنَّ هَذِهِ الْمَسَاجِدَ إِنَّمَا بُنِيَتْ لِتُعْمَرَ

فَإِذَا صَلَّيْتُ أَنَا فِي بَيْتِيِ وَخَالِدٌ فِي بَيْتِهِ

وَعِيسَى فِي بَيْتِهِ وَمُوسَى فِي بَيْتِهِ

وَمُحَمَّدٌ فِي بَيْتِهِ مَنْ سَيُصَلِّي فِي الْمَسَاجِدِ

مَنْ سَيَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللهِ

فَلْيَحْذَرْ مِنْ هَذَا الْأَمْرِ

 


Artikel asli: https://nasehat.net/berdosakah-jika-pria-shalat-di-rumah-syaikh-utsman-al-khamis-nasehatulama/